Kesehatan – Organ Reproduksi Wanita memiliki rekam jejak yang panjang. Organ penting ini berperan sekali dalam banyak hal. Mulai dari berhubungan seks, menstruasi, hamil hingga melahirkan. Jadi penting bagi seorang wanita untuk menjaga kesehatan vaginanya agar tetap sehat. Yuk pelajari cara merawat organ reproduksi wanita berikut ini!!
Bicara soal vagina, organ vital ini rentan terserang berbagai masalah, seperti keputihan, infeksi jamur, dan penyakit menular seksual. Jika kita mengabaikan kesehatan vagina, maka risiko terkena penyakit tersebut akan semakin tinggi.
Memang kedengarannya mengkhawatirkan. Namun, meskipun Anda sangat khawatir, Anda tidak perlu berbuat banyak. Ada beberapa cara sederhana untuk merawat area pribadimu, simak penjelasannya berikut ini:
1. Hindari Membersihkan Vagina dengan Sabun
Anda mungkin mengira membersihkan vagina dengan sabun dapat membunuh kuman secara maksimal. Faktanya, vagina dapat menyeimbangkan bakteri sehat dan tingkat pH sendiri, mereka melakukannya untuk menjaga diri mereka tetap bersih.
Sementara penggunaan sabun justru dapat mengganggu keseimbangan pH dan membuat Anda lebih rentan terhadap infeksi vagina.
Selain penggunaan sabun, hindari juga menyemprotkan pembersih kewanitaan ke dalam vagina karena dapat menghilangkan bakteri sehat dan mengganggu tingkat pH sehingga meningkatkan risiko terjadinya infeksi vagina.
Jika Anda ingin tetap membersihkan vagina, pastikan menggunakan produk yang tidak beraroma dan berlabel hypoallergenic untuk kulit sensitif.
2. Menjaga Kebersihan Vagina
Setelah buang air kecil atau besar, bersihkan area pribadi tersebut dengan air bersih. Selanjutnya, basuhlah vagina dari arah depan ke belakang. Jangan lupa keringkan dengan tisu dari depan ke belakang.
Membersihkan vagina dari depan ke belakang merupakan salah satu cara untuk mencegah infeksi vagina dan mengurangi risiko infeksi kandung kemih dan jangan lupa untuk mengganti pembalut secara rutin selama menstruasi.
3. Rutin Skrining Kesehatan Wanita dan Vaksinasi HPV
Lakukan pemeriksaan ginekologis secara rutin untuk menjaga kesehatan vagina. Bagi wanita yang aktif secara seksual berusia antara 25-64 tahun, di sarankan untuk melakukan pemeriksaan atau tes skrining untuk mencegah risiko kanker serviks.
Jalani tes Pap Smear sesuai jadwal. Biasanya, banyak dokter layanan primer di latih untuk mendiagnosis penyakit dan gangguan pada seluruh sistem reproduksi Anda. Bagi Anda yang masih muda, ingatlah untuk mendapatkan vaksin HPV lengkap untuk melindungi tubuh Anda dari infeksi Human PapillomaVirus (HPV).
Vaksin HPV dapat di berikan pada anak yang sudah memasuki usia remaja atau orang dewasa yang belum mendapatkan vaksin HPV. Vaksinasi di lakukan untuk mencegah infeksi Human PapilloaVirus (HPV).
4. Gunakanlah Celana Dalam yang Sesuai
Pilihlah celana dalam yang mudah menyerap keringat dan tidak ketat. Celana dalam berbahan katun mudah menyerap keringat sehingga mengurangi kelembapan area pribadi.
Beberapa bahan kain dan pakaian yang terlalu ketat dapat membuat udara menjadi panas dan lembap. Kondisi ini mempengaruhi pertumbuhan jamur. Apa pun jenis pakaian dalam yang kamu suka, jangan lupa untuk menggantinya setiap hari.
5. Buang Air Kecil setelah Berhubungan Seks
Cara merawat organ reproduksi wanita lainnya juga bersumber dari kebiasaan kita sehari-hari. Penting untuk buang air kecil setelah berhubungan seks untuk menghindari risiko Infeksi Saluran Kemih (ISK)
6. Keringkan Area Intim dengan Baik
Sehabis mandi atau ke toilet, ingatlah untuk mengeringkannya secara menyeluruh agar organ genital selalu kering. Pastikan untuk menggunakan handuk bersih dan kering. Tepuk-tepuk perlahan area pribadi kita hingga benar-benar kering, sehingga mencegah tumbuhnya bakteri dan jamur pada organ intim kita.
7. Gunakan Kondom Ketika Berhubungan
Menggunakan kondom tidak hanya mencegah kehamilan, tetapi juga dapat menghindari risiko penyakit menular seksual seperti sifilis, herpes genital, gonore, HIV dan Human PapillomaVirus (HPV).
Jika perlu, mintalah pasangan Anda untuk menggunakan kondom saat berhubungan seks. Anda harus mengganti kondom ketika Anda berhenti melakukan hubungan seks oral, anal, atau vagina.
Selain kondom, berhati-hatilah untuk tidak berbagi mainan seks dengan pasangan karena dapat menyebarkan penyakit menular seksual. Selain itu, lakukan seks yang aman dengan tidak bergonta-ganti pasangan dan hindari melakukan hubungan seks di luar nikah.
8. Hindari Mencukur Habis Rambut Kemaluan
Mencukur bulu kemaluan boleh saja di lakukan, tetapi ada batasannya. Hindari mencukur habis seluruh rambut kemaluan karena manfaat rambut di bagian tersebut untuk melindungi dari bakteri yang merugikan. Anda juga harus waspada terhadap produk pencukur yang di gunakan karena dapat menyebabkan iritasi.
9. Hindari produk Pewangi untuk Daerah Kewanitaan
Ada banyak jenis produk pewangi untuk area intim kewanitaan, seperti tampon beraroma, semprotan vagina, dan tisu beraroma. Ternyata penggunaan produk beraroma berisiko menimbulkan iritasi pada area pribadi wanita.
10. Lakukan Hubungan Seksual dengan Aman
Terkadang aktivitas seksual terasa sangat menakutkan jika tidak di lakukan dengan baik. Kondisi ini bisa menimbulkan rasa nyeri pada organ intim kita.
Untuk menghindari masalah tersebut, lakukan foreplay terlebih dahulu agar vagina Anda menjadi basah. Dengan begitu, pasangan Anda akan lebih mudah melakukan penetrasi sehingga momen bercinta menjadi lebih aman dan nyaman.
Pada dasarnya merawat organ kewanitaan tidak memerlukan pengobatan khusus. Semuanya bisa kita lakukan hanya dengan menjaga kebersihan dan kelembapan organ intim kita yang tertutup.
Lantas, sudah sejauh manakah Anda merawat organ genital?? Jika masih khawatir atau bingung untuk memulainya, coba konsultasikan dengan dokter di layanan kesehatan terdekat Anda ya. Jangan lupa rutin melakukan pemeriksaan ginekologis secara teratur untuk menjaga kesehatan vagina kita.