Kesehatan – Bagi wanita yang sudah menikah, terlambatnya menstruasi seringkali di kaitkan dengan kehamilan. Padahal, penyebab datang bulan tidak teratur bisa di sebabkan oleh berbagai macam hal, termasuk penyakit serius.
Siklus menstruasi yang tidak teratur, menjadi lambat, cepat, atau bahkan lewat beberapa bulan dapat menjadi pertanda adanya masalah kesehatan tertentu. Lalu apa penyebab datang bulan tidak teratur? Mari simak ulasannya berikut ini!
Penyebab Datang Bulan Tidak Teratur
Berikut beberapa penyebab Datang Bulan tidak teratur yang perlu di ketahui para perempuan:
1. Stress
Tingkat stres yang sangat tinggi dapat menjadi penyebab haid tidak teratur. Hal ini tersebut di muat dalam Journal of Women’s Health dengan judul Impact of Stress on Menstrual Cyclicity During the Coronavirus Disease 2019 Pandemic: A Survey Study.
Penelitian di atas dilakukan selama pandemi COVID-19 terhadap 210 perempuan. Hasilnya, 54% wanita mengalami gangguan siklus menstruasi di awal Covid-19 karena stres.
Mereka mempunyai siklus menstruasi yang lebih panjang dengan gejala yang lebih berat. Hal ini bisa terjadi akibat tingginya tingkat stres, maka tubuh akan melepaskan hormon stres seperti adrenalin dan kortisol.
Hormon stres yang berlebihan dapat mempengaruhi hormon seks yang mengatur siklus menstruasi sehingga menyebabkan terganggunya siklus menstruasi.
2. Gangguan Tiroid
Gangguan tiroid dapat menyebabkan haid tidak teratur. Di dalam tubuh, kelenjar ini berperan dalam mengatur metabolisme tubuh. Oleh karena itu, jika kelenjar tiroid terganggu dan tidak berfungsi dengan baik, salah satu akibatnya adalah siklus menstruasi bisa terganggu.
Lalu apa saja gejala gangguan tiroid? Mulai dari rambut rontok, kelelahan, rasa berat dan berfluktuasi hingga menstruasi yang lebih banyak dari biasanya.
3. Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS)
PCOS juga dapat menyebabkan terlambatnya menstruasi. Apa jenis penyakit PCOS itu? Menurut para ahli Amerika, National Institutes of Health, PCOS merupakan fenomena abnormal pada sistem hormon dan metabolisme tubuh yang menyebabkan terganggunya fungsi ovarium. Ya, kondisi ini akhirnya bisa membuat siklus menstruasi menjadi tidak teratur.
Sayangnya, hingga saat ini penyebab PCOS belum di ketahui secara pasti. Namun, ada kecurigaan kuat bahwa penyakit ini berhubungan dengan kondisi lain. Misalnya sindrom metabolik atau resistensi insulin.
4. Pemakaian Alat Kontrasepsi
Penyebab datang bulan tidak teratur lainnya juga dapat di sebabkan oleh penggunaan alat kontrasepsi seperti IUD (spiral) atau pil KB. Kedua metode KB ini dapat menyebabkan perubahan munculnya flek di sela-sela siklus menstruasi.
Dalam laporan American Family Physician berjudul Abnormal Uterine Bleeding Associated with Hormonal Contraception, penggunaan pil KB yang mengandung progestin dapat mempengaruhi status hormon dalam tubuh.
Penyebab inilah yang dapat menyebabkan perubahan pada menstruasi sehingga menyebabkan menstruasi menjadi tidak teratur. Bahkan, dalam beberapa kasus, penggunaan spiral dapat menyebabkan darah yang keluar lebih banyak di bandingkan saat menstruasi.
5. Ketidakseimbangan Hormon
Ketidakseimbangan hormon juga dapat menyebabkan siklus datang bulan tidak teratur. Dua hormon berperan di sini. Pertama, hormon estrogen mempengaruhi kesuburan dan siklus menstruasi. Kedua, hormon progesteron yang membantu mengatur sistem reproduksi dalam persiapan kehamilan, termasuk siklus menstruasi.
Nah, jika salah satu hormon ini bermasalah, maka siklus menstruasi dan kesuburan Anda akan terpengaruh. Lalu apa yang menyebabkan hormon-hormon tersebut menjadi tidak seimbang? Ada banyak faktor penentu yang berbeda, seperti stres, obesitas, atau terlalu kurus.
Khusus pada wanita yang masih tergolong muda (20 tahun-an atau lebih muda), keterlambatan menstruasi dapat di sebabkan oleh ketidakmatangan jalur hormonal dari otak ke ovarium.
Kabar baiknya adalah seiring berjalannya waktu, situasinya akan membaik. Dengan kata lain, semakin tua usia seorang wanita, semakin teratur pula menstruasinya.
6. Amenorrhea
Masih belum tahu dengan penyakit ini? Amenorrhea merupakan salah satu gangguan reproduksi pada wanita. Salah satu gejalanya adalah tidak adanya menstruasi pada suatu periode atau masa menstruasi.
Amenorrhea mencakup dua jenis: primer dan sekunder. Primer merupakan kondisi dimana seseorang belum pernah menstruasi sebelum usia 16 tahun. Sedangkan tipe sekunder terjadi bila wanita sudah dalam usia subur (tidak sedang hamil) namun tidak mendapat haid lagi setelah 3 sampai 6 bulan dari haid terakhir.
7. Pola Hidup Sehari-Hari
Gaya hidup tertentu juga dapat menyebabkan menstruasi tidak teratur. Misalnya seseorang terlalu banyak berolahraga atau berat badannya turun secara tiba-tiba, hal ini dapat menyebabkan menstruasi tidak teratur.
Selain itu, penyebab haid tidak teratur juga bisa terjadi karena obesitas, stres, atau kurang tidur.
8. Kanker Rahim
Ingin tahu gejala kanker rahim stadium awal? Salah satunya adalah tersumbatnya siklus menstruasi. Namun lain ceritanya ketika sudah memasuki stadium lanjut.
Pengidapnya bisa mengalami pendarahan hebat. Bahkan, jumlah darah menstruasi lebih banyak dari biasanya.
Yang perlu Anda ketahui, gejala kanker rahim stadium awal bukan hanya gejala terlambat haid saja. Masih ada gejala lain seperti mual, cepat lelah, penurunan berat badan, dan nyeri saat buang air kecil atau berhubungan seks.
9. Penyakit Kronis
Penyakit kronis seperti diabetes tipe 2 juga dapat menyebabkan haid tidak teratur. Bagaimana bisa? Alasannya jelas, gula darah yang tidak stabil bisa mempengaruhi perubahan hormon. Ya, kondisi ini bisa menyebabkan menstruasi tidak teratur atau terlambat.
Ada juga penelitian dari Diabetes and Endocrinology berjudul Associations of Menstrual Cycle Characteristics Across the Reproductive Life Span and Lifestyle Factors With Risk of Type 2 Diabetes, yang melibatkan 75.546 partisipan, menyelidiki hubungan antara diabetes tipe 2 dan menstruasi tidak teratur.
Hasilnya, seseorang yang pernah mengalami menstruasi tidak teratur, lebih berisiko mengalami diabetes tipe 2 daripada orang yang memiliki siklus menstruasi teratur. Siklus menstruasi yang tidak teratur juga dapat meningkatkan kadar insulin yang memicu kondisi resistensi insulin.
10. Penyakit Celiac
Penyakit celiac merupakan penyakit autoimun karena mengonsumsi gluten. Ketika tubuh mengonsumsi gluten, maka sistem imun akan memberikan reaksi, sehingga merusak lapisan usus halus.
Oleh karena itu, bila usus halus mengalami kerusakan maka proses penyerapan nutrisi akan terhambat (malabsorpsi nutrisi) sehingga menyebabkan datang bulan terlambat.
11. Kista
Siklus menstruasi yang tidak teratur atau terlambat juga bisa terjadi karena kista, lebih spesifiknya kista ovarium. Tumor jinak ini bisa menimbulkan gejala lain, seperti nyeri berlebihan saat menstruasi.
Siklus Datang Bulan yang Perlu Diwaspadai
Padahal penting bagi setiap wanita untuk mencatat siklus menstruasinya secara rutin. Tujuannya jelas, untuk mengetahui pola menstruasi yang normal. Karena ada beberapa siklus menstruasi tertentu yang perlu Anda perhatikan, misalnya:
- Darah haid lebih banyak dari biasanya, sehingga kamu harus sering mengganti pembalut.
- Haid berubah menjadi tidak teratur setelah sekian lama teratur.
- Mengalami nyeri perut bawah selama haid.
- Perdarahan haid lebih dari tujuh hari.
- Siklus haid kurang dari 21 hari atau lebih dari 35 hari.
- Terjadi perdarahan di antara dua siklus haid.
- Tidak haid selama lebih dari tiga bulan meskipun tidak sedang hamil.
Itulah berbagai penyebab datang bulan tidak teratur yang perlu para perempuan ketahui.
Apa yang Harus Dilakukan Agar Haid Teratur?
Ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan agar haid teratur, antara lain:
1. Menjalani Gaya Hidup Sehat
Anda perlu menjalani gaya hidup sehat dengan rutin berolahraga, menghindari pengonsumsian alkohol, hingga membatasi asupan kafein.
2. Mengonsumsi Makanan Bernutrisi
Pastikan Anda mengonsumsi makanan yang bernutrisi seimbang. Makanan yang baik untuk kesehatan reproduksi antara lain seperti telur, sayuran hijau, gandum utuh, hingga ikan salmon.
3. Kontrol Berat Badan
Mengontrol berat badan agar tetap stabil. Hindari kelebihan berat badan atau kekurangan berat badan karena dapat mengganggu siklus menstruasi.
4. Penuhi Kebutuhan Istirahat
Jangan lupa penuhi kebutuhan istirahat Anda di malam hari. Usahakan tidur setiap malam 7-9 jam per-hari.
5. Gunakan Alat Kontrasepsi yang Sesuai
Sebelum menggunakan alat kontrasepsi sebaiknya periksa status kesehatan Anda ke dokter spesialis kandungan. Dengan cara ini, Anda bisa memilih jenis kontrasepsi yang tepat.