Kampung Turis Yogyakarta yang Selalu Ramai Pengunjung

Tempat Wisata – Jalan Malioboro selalu identik dengan Yogyakarta. Tapi ada jalur lain yang tak kalah serunya dengan Malioboro. Kawasan ini disebut Jalan Prawirotaman. Kawasan ini di kenal sebagai tempat berkumpulnya wisatawan mancanegara sehingga disebut juga sebagai Kampung Turis Yogyakarta.

Sejarah Jalan Prawirotaman

Jalan Prawirotaman sudah di kenal sejak awal abad ke-19, ketika Raden Prawirotomo, seorang bangsawan Keraton Hadiningrat di Yogyakarta, menerima tanah sebagai hadiah dari keraton. Wakaf ini kemudian berkembang menjadi pemukiman yang sekarang d ikenal dengan nama “Kampung Turis Yogyakarta“.

Selanjutnya, kawasan Prawirotaman sendiri menjadi saksi sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia. Sedangkan dua kawasan Prawirotaman II dan III serta Prawirotaman bagian selatan di kenal dengan Jalan Gerilya. Wilayah ini pernah menjadi rumah bagi para prajurit Hantu Maut dan Prawirotomo yang bertugas mengusir Sekutu dari tanah air.

Setelah Indonesia merdeka, kawasan ini di kenal sebagai sentra industri batik yang di jalankan oleh keluarga Prawirotomo. Namun setelah 25 tahun, industri batik berangsur-angsur kehilangan minat dan akhirnya kawasan tersebut menjadi pemukiman permanen.

Banyak dari penginapan ini di kelola oleh tiga keluarga keturunan Prawirotomo: keluarga Weldyoprawiro, Suroprawiro dan Mangunprawiro.

Suasana Kampung Bule Prawirotaman

Jalan Prawirotaman sendiri menjadi populer karena sering di jadikan latar tempat banyak film. Salah satu film Indonesia terkenal yang juga menjadikan kawasan ini sebagai lokasi syutingnya adalah “Ada Apa dengan Cinta 2”.

Berbeda dengan Malioboro yang ramai di setiap harinnya, suasana di kawasan Prawirotaman jauh lebih tenang. Untuk mencapai kawasan ini, Anda hanya perlu berjalan kaki sejauh 5 kilometer dari Malioboro.

Kemudian Anda akan melihat sebuah gapura bertuliskan Prawirotaman. Seperti Malioboro, kawasan ini juga memiliki beberapa tempat menarik, antara lain restoran, bar, kedai es krim, dan toko buku.

Namun Prawirotaman memiliki nuansa tradisional yang kental, terutama di kawasan Prawirotaman II yang berdekatan dengan pasar tradisional.

Tertarik? Daripada sering-sering ke Malioboro, ada baiknya mengunjungi destinasi wisata ini. Bagi yang tidak suka keramaian, tempat ini sangat layak untuk di kunjungi.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top