Benarkah Penis Bisa Patah? Berikut Penjelasannya!

Kesehatan – Mungkin masih ada dari kita yang bertanya apakah penis bisa patah? Beberapa orang mengira itu adalah hoax. Namun, memang benar bahwa penis bisa pataah. Patahnya penis terjadi ketika ada trauma pada penis yang sedang ereksi.

Patahnya tulang penis berbeda dengan patah tulang di bagian tubuh lainnya, karena penis tidak memiliki tulang. Selama ereksi, penis membesar karena darah mengisi dua silinder (corpora cavernosa).

Jika penis yang membesar secara tiba-tiba atau secara paksa di tekuk, trauma dapat merusak lapisan luar salah satu dari dua silinder. Akibatnya, penis bisa paatah.

Penyebab Penis Patah

Trauma penis paling sering di sebabkan oleh hubungan seksual. Misalnya, ketika penis keluar dari vagina dan secara tidak sengaja terdorong ke dalam panggul. Namun, patahnya penis juga dapat disebabkan oleh mastrubasi aktif.

Perlu Anda ketahui, Penis memiliki jaringan spons yang disebut corpus covernosa. Ketika seorang pria mengalami ereksi, darah dalam penis terkonsentrasi di area ini. Ketika penis menjadi ereksi, salah satu atau kedua sisi spons dapat paatah. sehingga menyebabkan penis patah.

Penis biasanya hanya pataah ketika pria ereksi. Penis yang lembek biasanya tidak pataah karena corpus covernosa tidak membesar seperti saat penis ereksi.

Namun dalam prakteknya, tidak hanya saat berhubungan intim saja penis patah. Hal ini juga dapat terjadi ketika penis menghantam tulang. Patah tulang penis juga di ketahui terjadi pada situasi berikut

  • Berguling di tempat tidur ketika penis sedang ereksi.
  • Penis terbentur benda keras saat penis ereksi.
  • Kecelakaan lainnya.

Gejala yang Dirasakan Saat Penis Patah

Fraktur penis adalah cedera yang menyakitkan yang biasanya terjadi pada dua pertiga bagian bawah penis. Gejala fraktur penis meliputi:

  • Pendarahan dari penis.
  • Mengalami memar berwarna gelap pada penis.
  • Mengalami kesulitan buang air kecil.
  • Terdengar suara retak atau letupan.
  • Kehilangan ereksi secara tiba-tiba.
  • Rasa sakit yang bervariasi, dari minimal hingga parah.

Penelitian menunjukkan bahwa gejala patah tulang penis tanpa bunyi letupan atau disfungsi ereksi mendadak biasanya di sebabkan oleh jenis cedera lain. Fraktur penis sering menyebabkan ‘kelainan bentuk terong’, di mana penis tampak bengkak dan berwarna ungu.

Gejala yang terjadi meliputi pembengkakan skrotum dan darah dalam urin. Kondisi lain yang dapat meniru fraktur penis termasuk pembuluh darah atau arteri yang pecah pada penis dan ligamen suspensori yang pecah.

Namun, pemeriksaan fisik dan pencitraan di perlukan untuk menentukan perbedaan antara kondisi-kondisi ini.

Penanganan Untuk Penis Patah

Fraktur penis biasanya memerlukan pembedahan. Tujuan utama pengobatan adalah memulihkan atau mempertahankan kemampuan pria untuk ereksi dan buang air kecil.

Setelah pembedahan, pasien dirawat di rumah sakit dan di berikan obat penghilang rasa sakit dan antibiotik. Pemulihan penis yang paatah membutuhkan waktu beberapa bulan untuk sembuh total.

Hubungan seksual tidak diperbolehkan selama setidaknya satu bulan setelah operasi. Tingkat pemulihan dari operasi ini lebih dari 90%. Namun, beberapa pria mengalami efek samping setelah pemulihan. Misalnya, disfungsi ereksi, kelengkungan penis dan rasa sakit saat ereksi.

Nah, itulah fakta tentang penis patah. Jika Anda mengalami gejala yang mengkhawatirkan setelah mengalami cedera serupa, sebaiknya segera cari bantuan medis.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top